Selasa, 19 Maret 2013

My Kamus Biologi Sistem Eksresi





Proses terbentuknya urine Primer dan Sekunder

1. Tahap penyaringan (filtrasi).

Tahap filtrasi terjadi di badan Malpighi yang di dalamnya terdapat glomerulus yang dikelilingi sangat dekat oleh kapsula Bowman . Proses filtrasi: Ketika darah yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat-zat lain serta sel-sel darah dan molekul protein masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut, melewati pori-pori endotelium kapiler glomerulus, kecuali sel-sel darah dan molekul protein. Kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi, masuk ke dalam ruang kapsula Bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsula Bowman disebut filtrat glomerulus atau urine primer. Urine primer ini mengandung: air, protein, glukosa, asam amino, urea dan ion anorganik. Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih diperlukan tubuh.

2. Tahap penyerapan kembali (reabsorpsi).

Filtrat glomerulus atau urine primer mengalami tahap reabsorpsi yang terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal, dan lengkung Henle. Proses tahap ini dilakukan oleh sel-sel epitelium di seluruh tubulus ginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain adalah: glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca2+, Cl-, HCO3-, dan HbO4 2-, sedangkan kadar urea menjadi lebih tinggi.

Proses reabsorpsi : mula-mula urine primer masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus proksimal, kemudian mulai direabsorpsi hingga mencapai lengkung Henle. Zat-zat yang direabsorpsi di sepanjang tubulus ini adalah glukosa, ion Na+, air, dan ion Cl-. Setiba di lengkung Henle, volume filtrat telah berkurang. Hasil tahap reabsorpsi ini dinamakan urine sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan urine sekunder adalah air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urine. Urine sekunder masuk ke dalam tubulus kontortus distal dan terjadi lagi penyerapan zat-zat yang tidak digunakan dan kelebihan air diserap sehingga terbentuk urine.

3. Tahap Pengeluaran (Augmentasi).

Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju saluran pengumpul (tubulus kolektivas). Dari tubulus kolektivas, urine dibawa ke pelvis renalis, lalu ke ureter menuju kantung kemih (vesika urinaria). Kantung kemih merupakan tempat penyimpanan sementara urine. Jika kantung kemih sudah penuh oleh urine, maka urine harus dikeluarkan dari tubuh, melalui saluran uretra.



Volume urine yang dikeluarkan antara lain tergantung pada hal-hal berikut:

· Jumlah air yang diminum.

· Jumlah garam yang harus dikeluarkan dari darah agar tekanan osmosis tetap.

· Hormon antidiuretik (Anti Diuretic Hormone = ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di bagian belakang otak.

· Konsentrasi hormon insulin





Lapisan-lapisan yang terdapat pada kulit



Pada Epidermis

· Stratum germinativum merupakan lapisan basal yang selselnya aktif membelah untuk membentuk sel-sel kulit baru ke arah luar. Lapisan ini memproduksi pigmen melanin. Pigmen inilah yang menentukan warna kulit seseorang. Melanin mampu melindungi jaringan kulit agar terhindar dari bahaya sinar ultraviolet.

· Stratum granulosum berasal dari desakan sel-sel yang terbentuk di lapisan Malpighi. Pada lapisan ini terjadi akumulasi keratin. Keratin menyebabkan sel-sel pada lapisan ini kehilangan nukleus dan akhirnya mati.

· Stratum corneum merupakan lapisan yang terdapat di permukaan kulit. Lapisan ini dikenal sebagai lapisan tanduk yang tersusun dari sel-sel mati yang siap mengelupas. Selsel ini bersifat keras dan tahan terhadap air. Di tempat tertentu lapisan ini mengalami penebalan seperti penebalan di telapak tangan dan tapak kaki.

Pada Dermis (Kulit Jangat)

· Pembuluh darah berfungsi menyuplai oksigen dan nutrisi ke jaringan epidermis dan dermis. Selain itu, pembuluh darah juga berperan penting dalam mengatur suhu tubuh.

· Folikel rambut merupakan kantong yang mengelilingi akar rambut. Dari folikel ini akan tumbuh rambut yang berwarna hitam. Warna hitam pada rambut disebabkan oleh adanya melanin.

· Kelenjar keringat pada kulit berbentuk seperti pembuluh yang bergelung, tersusun dari sel-sel yang berfungsi menyerap cairan di sekitar kapiler dan menyimpannya di dalam pembuluh. Kelenjar ini mengalami desakan ke permukaan kulit dan jika ada rangsangan dari luar atau dari dalam tubuh akan menghasilkan keringat.
Kelenjar keringat terdapat di seluruh permukaan tubuh dan jumlahnya lebih kurang 2,5 juta. Permukaan tubuh yang paling sedikit mengandung kelenjar keringat adalah telapak tangan, ujung jari, dan kulit wajah. Aktivitas kelenjar keringat berada di bawah pengaruh pusat pengatur suhu di hipotalamus dengan enzim brandikinin. Dalam keadaan normal, tubuh kita mengeluarkan keringat sebanyak 50 cc per jam. Keringat merupakan air yang di dalamnya mengandung garam-garam dan urea. Keluarnya keringat dari permukaan kulit membantu menurunkan suhu tubuh.

· Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan kulit dan rambut, selain itu juga melindungi kulit dari bakteri. Kulit yang mempunyai jaringan lemak (jaringan adipose), dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan.

Pada Jaringan ikat bawah kulit
mengandung lemak sebagai cadangan makanan, menahan suhu tubuh dan melindungi bagian tubuh dari benturan.







Hati sebagai sistem eksresi

Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detosifikasi. Selain itu, hati berfungsi menghasilkan cairan empedu cara terus-menerus, dan disaluran ke kantong empedu. selain itu fungsi hati adalah menyimpan gula dalam bentuk glikogen, menetralkan racun, membentuk dan merombak protein, serta membentuk sel darah merah dalam janin. Lalu disalurkan ke dalam usus, dan setelah melalui beberapa proses, tertentu dibuang bersama feses.





Perbedaan sistem eksresi pada manusia dengan belalang dan cacing tanah

1. Sistem Ekskresi pada Anelida dan Molluska

Anelida dan molluska mempunyai organ nefridium yang disebut metanefridium.Pada cacing tanah yang merupakan anggota anelida, setiap segmen dalam tubuhnya mengandung sepasang metanefridium, kecuali pada tiga segmen pertama dan terakhir.

Metanefridium memiliki dua lubang. Lubang yang pertama berupa corong, disebut nefrostom (di bagian anterior) dan terletak pada segmen yang lain. Nefrostom bersilian dan bermuara di rongga tubuh (pseoselom). Rongga tubuh berfungsi sebagai sistem pencernaan. Corong (nefrostom) akan berlanjut pada saluran berliku-liku pada segmen berikutnya.

Bagian akhir dari saluran yang berliku-liku ini akan membesar seperti gelembung. Kemudian gelembung ini akan bermuara ke bagian luar tubuh melalui pori yang merupakan lubang (corong) yang kedua, disebut nefridiofor. Cairan tubuh ditarik ke corong nefrostom masuk ke nefridium oleh gerakan silia dan otot. Saat cairan tubuh mengalir lewat celah panjang nefridium, bahan-bahan yang berguna seperti air, molekul makanan, dan ion akan diambil oleh sel-sel tertentu dari tabung. Bahan-bahan ini lalu menembus sekitar kapiler dan disirkulasikan lagi. Sampah nitrogen dan sedikit air tersisa di nefridium dan kadang diekskresikan keluar.

Metanefridium berlaku seperti penyaring yang menggerakkan sampah dan mengembalikan substansi yang berguna ke sistem sirkulasi.

Cairan dalam rongga tubuh cacing tanah mengandung substansi dan zat sisa. Zat sisa ada dua bentuk, yaitu amonia dan zat lain yang kurang toksik, yaitu ureum. Oleh karena cacing tanah hidup di dalam tanah dalam lingkungan yang lembab, anelida mendifusikan sisa amonianya di dalam tanah tetapi ureum diekskresikan lewat sistem ekskresi.

2.Alat ekskresi pada Belalang (Insekta)

Alat ekskresi pada belalang adalah pembuluh Malpighi, yaitu alat pengeluaran yang berfungsi seperti ginjal pada vertebrata. Pembuluh Malphigi berupa kumpulan benang halus yang berwarna putih kekuningan dan pangkalnya melekat pada pangkal dinding usus. Di samping pembuluh Malphigi, serangga juga memiliki sistem trakea untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi yang berupa CO2. Sistem trakea ini berfungsi seperti paru-paru pada vertebrata.

Belalang tidak dapat mengekskresikan amonia dan harus memelihara konsentrasi air di dalam tubuhnya. Amonia yang diproduksinya diubah menjadi bahan yang kurang toksik yang disebut asam urat. Asam urat berbentuk kristal yang tidak larut.

Pembuluh Malpighi terletak di antara usus tengah dan usus belakang. Darah mengalir lewat pembuluh Malpighi. Saat cairan bergerak lewat bagian proksimal pembuluh Malpighi, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai garam diserap kembali biasanya secara osmosis dan transpor aktif. Asam urat dan sisa air masuk ke usus halus, dan sisa air akan diserap lagi. Kristal asam urat dapat diekskresikan lewat anus bersama dengan feses.

3. Sistem ekskresi pada mamalia

Sistem Ekskresi pada mamalia hampir sama dengan manusia tetapi sedikit berbeda karena mamalia dipengaruhi/disebabkan oleh lingkungan tempat tinggalnya.

Paru-paru mamalia mempunyai permukaan ber spon (spongy texture) dan dipenuhi liang epitelium dengan itu mempunyai luas permukaan per isipadu yang lebih luas berbanding luas permukaan paru-paru. Paru-paru manusia adalah contoh biasa bagi paru-paru jenis ini.

Paru-paru terletak di dalam rongga dada (thoracic cavity), dilindungi oleh struktur bertulang tulang selangka dan diselaputi karung dwi dinding dikenali sebagai pleura. Lapisan karung dalam melekat pada permukaan luar paru-paru dan lapisan karung luar melekat pada dinding rongga dada. Kedua lapisan ini dipisahkan oleh lapisan udara yang dikenali sebagai rongga pleural yang berisi cairan pleural ini membenarkan lapisan luar dan dalam berselisih sesama sendiri, dan menghalang ia daripada terpisah dengan mudah.

Bernafas kebanyakannya dilakukan oleh diafragma di bawah, otot yang mengucup menyebabkan rongga di mana paru-paru berada mengembang. Sangkar selangka juga boleh mengembang dan mengucup sedikit.

Ini menyebabkan udara tetarik ke dalam dan keluar dari paru-paru melaluitrakea dan salur bronkus (bronkhial tubes) yang bercabang dan mempunyai alveolus di ujung yaitu karung kecil dikelilingi oleh kapilari yang dipenuhi darah. Di sini oksigen meresap masuk ke dalam darah, di mana oksigen akan d angkut melalui hemoglobin.





Perbedaan eksresi,sekresi dan defekasi

Sekresi adalah proses untuk membuat dan melepaskan substansi kimiawi dalam bentuk lendir (en:soft liquid mud) yang dilakukan oleh sel tubuh dan kelenjar. Substansi kimiawi pada sekresi mempunyai kegunaan tertentu sebelum akhirnya terbuang melalui ekskresi.
Ekskresi adalah proses pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya. Ekskresi merupakan proses yang ada pada semua bentuk kehidupan. Pada organisme bersel satu, produk buangan dikeluarkan secara langsung melalui permukaan sel. Organisme multiselular memiliki proses ekskresi yang lebih kompleks.
Defleksi adalah proses hilangnya infleksi. Misalnya, bila dua akhiran kasus bergabung menjadi satu. Selain itu defleksi juga dapat berarti terjadinya pergantian morfem inflektif oleh unsur lain.



Tiga fungsi ginjal

1. Ekskresi (membuang zat sisa).

Apabila sistem pencernaan melakukan fungsi ekresi dengan proses defekasi, maka ginjal melakukan proses eksresinya dengan proses berkemih. Berkemih atau buang air kecil adalah bagian dari cara tubuh membuang zat-zat sisa yang berbahaya atau tidak lagi dibutuhkan demi menjaga homeostatis. Tiga hal yang diatur oleh ginjal dengan eksresi adalah:

· Cairan Ekstraseluler. Cairan Ekstraseluler (atau ECF) yaitu segala cairan di luar sel, terdiri dari cairan interstisial serta plasma darah. Dalam hal ini ginjal mengatur keseimbangan elektrolit, terutama Natrium.

· Keseimbangan asam basa. Menjaga keseimbangan asam basa tubuh mutlak diperlukan karena pada pH tertentu, enzim dalam tubuh tidak akan bekerja secara normal sehingga dapat menyebabkan kematian. Sebagai contoh ATPase. Jika enzim ini tidak dapat bekerja dengan baik karena pH optimumnya tidak tercapai, makan sangat fatal bagi tubuh. Dalam menjaga keseimbangan ini ginjal berkerja sama dengan paru-paru.

· Bahan-bahan metabolic. Antara lain urea, ammonium, obat-obatan, kreatinin. Zat-zat ini dibuang karena memang sudah tidak terpakai lagi, atau karena memang berlebihan dalam tubuh. (Ingatlah, bahwa sesuatu yang berlebihan tak pernah baik).

2. Sekresi

Sekresi yaitu memproduksikan suatu zat dari sel. Ginjal membentuk renin yang berperan dalam mekanisme tekanan darah. Selain itu, ginjal juga mensekresikan eritropoeitin¸ hormon yang memicu pembentukan sel darah merah. Kemudian juga mensekresikan 1,25-dihydrocholecalciferol yang berperan dalam deposisi kalsium dalam tulang serta absorpsi kalsium dalam saluran cerna.



3. Metabolik

Ginjal mensintesis glukosa dari asam amino dan precursor lain saat berpuasa (glukoneogenesis). Fungsinya yaitu mempertahankan keseimbangan kadar air dan elektrolit, osmolaritas, kadar ion cairan tubuh, pH tubuh, eksresi zat asing dan metabolit, kelenjar endokrin serta dalam pengaktifan vitamin D.



Pada prinsipnya fungsi-fungsi di atas berkaitan satu sama lain dan menghasilkan suatu produk yakni urin. Urin yang asam menunjukan keadaan tubuh yang asam, urin yang tinggi glukosa menunjukan kadar glukosa tubuh yang berlebihan, dll. Urin dapat mempresentasikan banyak hal, itu mengapa pada banyak penyakit seringkali diperlukan test urin.



Urin senantiasa dikeluarkan dari tubuh untuk mempertahankan homeostasis. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ginjal bersifat uropoetik (uro=urin, poetik=pembentuk artinya ginjal bertugas membentuk urin)



Dalam melaksanakan fungsinya, ginjal memiliki unit-unit fungsional, yaitu nefron. Nefron memiliki komponen tubular, yaitu struktur berbentuk tabung dimulai dari kapsula Bowman sampai duktus kolligens. Selain itu, nefron juga memiliki komponen vascular. Dengan kompone inilah ginjal membetuk urin. Untuk mengetahui bagaimana ginjal membentuk urin baca artikel uropoetik.





Pengertian Hemodialisis

Hemodialisis adalah terapi pengganti ginjal pada pasien gagal ginjal akut, gagal ginjal kronis, dan gagal ginjal terminal melalaui mesin. Hemodialisis temasuk jenis membran dialisis selain cangkok ginjal. Kelebihan dengan hemodialisis adalah pasien hanya datang ke rumah sakit minimal 2 kali perminggu sedangkan cangkok ginjal hanya dapat digantikan dengan ginjal asli yang diberikan oleh donor ginjal.